Selasa, 22 November 2011

Bentuk muka bumi di laut dan di darat

Bentuk muka bumi yang menjadi tempat tinggal manusia akan memberikan beberapa
kemungkinan sebagai penunjang kehidupan yang terdapat di suatu wilayah. Maka bumi
memiliki bentuk yang bermacam- macam dan selalu mengalami perubahan dari waktu ke
waktu.
Perubahan bentuk muka bumi disebabkan oleh adanya tenaga yang berasal dari dalam bumi yang disebut tenaga endogen dan tenaga yang berasal dari luar bumi yang disebut tenaga
eksogen. Akibat adanya kedua tenaga itulah yang menyebabkan permukaan bumi memiliki
bentuk yang tidak sama. Ada yang berupa gunung, pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah,
bukit, lembah, dan sebagainya. Perbedaan tinggi rendah permukaan bumi itu disebut relief.

1. BENTUK MUKA BUMI DI DARATAN

A. DATARAN RENDAH
Dataran rendah merupakan suatu bentang alam tanpa banyak memiliki perbedaan
ketinggian antara tempat yang satu dan tempat lainnya. Daerah ini mempunyai ketinggian
mencapai 200 m di atas permukaan laut. Di Indonesia banyak kita jumpai wilayah dataran
rendah yang terjadi dari hasil sedimentasi material (tanah) yang dibawa oleh sungai-sungi
ke muara. Oleh karena itu, daerah ini juga disebut dataran aluvial. Misalnya, dataran aluvial
di Sumatera bagian timur, Jawa bagian utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur serta Irian Jaya bagian barat dan utara. Di pulau-pulau lain juga terdapat
aluvial, tetapi ukurannya sempit. Daerah dataran aluvial memiliki penduduk lebih padat
jika dibandingkan dengan daerah pegunungan karena dataran aluvial biasanya merupakan
daerah subur.
B. DATARAN TINGGI
Suatu daerah yang mempunyai ketinggian lebih tinggi dari daerah sekitarnya dan 
terbentuk dari lapisan- lapisan batuan yang horizontal disebut dataran tinggi (plato). Seperti 
halnya daerah pegunungan, sukar untuk menentukan batasan berapa ketinggian suatu 
daerah untuk dapat disebut plato. Dataran tinggi biasanya lebih rendah dari pegunungan 
yang mempunyai ketinggian sekitar 700 m. misalnya Dataran Tinggi Lembang, Dataran 
Tinggi Bandung dan Dataran Tinggi Dieng.
C. PEGUNUNGAN
Jika gunung-gunung terdapat dalam suatu kelompok, maka bentang alam itu disebut
pegunungan, misalnya Pegunungan Kapur Utara, Pegunungan Kendeng, Pegunungan
Schwaner, Pegunungan Kapuas Hulu di Kalimantan, Pegunungan Alpen di Australia, dan
Pegunungan Himalaya di India bagian utara yang berbatasan dengan RRC.

2. BENTUK MUKA BUMI DI LAUTAN
Permukaan dasar laut semula dianggap dalam keadaan datar dan tidak mempunyai 
bentuk, tetapi beberapa ilmu pengetahuan lainnya telah membuktikan bahwa topografi 
dasar laut memiliki bentuk yang kompleks seperti daratan. Bentuk-bentuk muka bumi di 
dasar laut adalah sebagai berikut :
Bentuk relief dasar lautan utama
A. Continental shelf (landas kontinen) ialah relief dasar laut paling tepi yang
mengalami penurunan landai mulai dari pantai ke arah tengah lautan. Kemiringan
ke arah laut umumnya kurang dari satu derajat. Beberapa lembah sungai continental
shelf merupakan bukti bahwa suatu ketika continental shelf merupakan massa
daratan yang kemudian tenggelam dan mempunyai kedalaman antara 0-200 m.
B. Continental slope (lereng benua) ialah relief dasar laut yang letaknya berbatasan
dengan continental shelf, ke arah laut lerengnya menjadi curam membentuk
continental shelf. Sudut kemiringan biasanya tidak lebih dari lima derajat dan zona
ini mencapai kedalaman antara 200-2.000 m.
C. Deep sea plain ialah relief dasar laut yang letaknya berbatasan dengan continental
slope. Relief di zona ini bentuknya bervariasi, mulai dari yang rata sampai yang
berpegunungan atau berbentuk plato. Kadang-kadang juga terdapat puncak vulkanik
yang muncul di atas permukaan laut. Daerah ini meliputi dua pertiga dari seluruh
dasar laut dan terletak pada kedalaman antara 2.000-3.000 m.
D. The deeps ialah relief dasar laut yang paling dalam dan dikarakterisasikan dengan
adanya palung yang mencapai kedalaman lebih dari 6.000 m.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar